Kamis, 22 Agustus 2024

perjalanan ke kota raja

Di sebuah kedai di pinggir pasar, tiga orang pemuda nampak sedang menikmati makananya
"Aku yang akan memimpin perjalanan ini ? " Kata pemuda yang berbadan gempal yang bernama Eko, sambil melahap makananya
"Kenapa?? " Tanya teman yang duduk disebelahnya, yang bernama Suyono
"Iya kenapa?? " Pemuda yang duduk di depannya yang bernama Sutadi, ikut menimpali, 
  
"Karena aku yg paling di percaya kakang Putut" Jawab Eko "di setiap kesempatan Kang Putut selalu menyuruhku "
kata Eko lagi, 

Mendengar itu Suyono dan Sutadi ketawa kemudian mereka berkata 
"Kang Putut menyuruhmu itu karena engkau yang paling nganggur dari pada kami"

Mendengar itu Eko hanya memboyongkan bibirnya dan kemudian berkata 
"ah kalian hanya Iri aja padaku"

Kembali terdengar tertawa Suyono dan Sutadi

"Baiklah-baiklah jika engkau ingin jadi pemimpin di perjalanan ini,Baiklah,kami akan menganggapmu sebagai pemimpin, dan untuk tugas pertama kali Sebagai seorang pemimpin,adalah membayari makan kami"
 kata Suyono dan kembali Suyono dan Sutadi tertawa

Mendengar itu wajah Eko menjadi cerah kemudian dia berkata 
"tenang aja di perjalanan ini semua Saya yang nanggung,kalian tak akan mengeluarkan uang sepeserpun" Mereka pun tertawa

Setelah menyelesaikan makan, dan Eko pun membayar karena telah berjanji Mereka pun keluar dari kedai itu

Mereka berjalan menuju kuda-kuda mereka, seorang lelaki paruh baya menghampiri mereka 
"makannya sudah Den ?"

"sudah Paman"jawab Sutadi

" Kalau boleh tau aden-aden ini mau kemana? "Tanya laki-laki paruh baya itu sambil membungkuk hormat. 

" Kami mau ke kota raja paman, mencarikan jodoh buat kawan kami ini " Jawab Suyono sambil menepuk pundak Eko

"Iya paman, sukur-sukur bila nanti ada putri yang mau sama teman kami ini" Timpal Sutadi di iringi derai tawa mereka berdua, 

Mendengar kelakar dua sahabatnya Eko pun menimpali

"Iya paman, terlalu lama di padepokan nanti saya akan menganggap kera-kera yang bergelantungan di pohon itu cantik, paman"

Tawa mereka bertiga semakin keras, 

Mendengar kelakar tiga pemuda itu, paman itu ikutan tersenyum, dan kemudian berkata

"Silahkan, silahkan den kuda-kuda aden udah pada kenyang, paman sudah kasih makan dan minum tadi"

"Trima kasih paman" Jawab Eko sambil memberikan beberapa uang kepeng ke laki-laki itu, 

Mereka bertiga kemudian melompat ke punggung kuda mereka masing-masing, kuda-kuda mereka berjalan pelan keluar regol kedai itu menuju jalan padukuhan yang lebar

Sementara laki-laki setengah baya itu berdiri di depan regol kedai itu sambil melambaikan tangan

"Selamat jalan den, semoga bertemu dengan putri-putri yang cantik di kota raja" Triaknya

Ketika pemuda itu hanya ketawa sambil mempercepat laju kudanya, 
Pagi itu sangat cerah, awan hanya beberapa potong yang mengambang di langit, sementara matahari bersinar dengan terangnya. 

Daun-daun bergoyang anggun di belai angin yang berembus, 

Kuda mereka bertiga berlari dengan tenang menuju ke barat, jauh di depan mereka membentang hutan yang sangat lebat seperti raksasa yang sedang tidur, hutan itu di namai hutan boyowono, hutan yang terkenal sangat angker, bukan hanya angker dengan dedemitnya namun di dalam hutan tersebut bersarang segerombolan begal yang di pimpin seseorang yang bernama Surodigdoyo. 

"Kita akan melewati pinggiran hutan boyowono, apakah kita akan mengenakan tanda kebesaran Perguruan kita apa tidak?? " Tanya sutadi kepada suyono. 

"Coba kamu tanya pada Eko" Jawab suyono singkat. 

Eko yang mendengar Pertayaan Sutadi itu memperlambat kudanya di iringi kedua temennya. Kemudian kuda mereka berjajar tiga berjalan beriringan, 

"Kalau menurutmu gimana Yon?? " Tanya eko kepada suyono

"Aku menurut aja, kau kan pimpinannya?, kalau harus bertarung dengan begal-begal itu ya gak papa" Jawab suyono

Eko berpikir sejenak, kemudian dia berkata
"Kita pakai aja tanda kebesaran Perguruan kita, aku tak mau bajuku kusut dan kotor, saat bertemu putri-putri di kota raja nanti"

Mereka bertiga pun ketawa mendengar perkataan Eko, kemudian mereka bertiga serentak mengambil kain putih panjang yang kedua ujungnya berwarna emas, 
Mereka bertiga mengalungkan kain itu di leher mereka, kain itu berkibar kibar saat kuda mereka berlari, ujung kain yang berwarna emas itu bergemerlapan memantulkan sinar matahari, 

Sementara itu sepuluh pasangan mata mengawasi mereka dari semak-semak dalam hutan. 

"Hemm mereka dari Perguruan lereng wilis" Kata seorang yang udah beruban semua rambut nya namun badannya masih kokoh, dan merupakan orang tertentu di kelompok itu. 

"Apa kita hadang sekarang paman? "
Tanya pemuda di sampingnya, pemuda yang bertubuh gempal, tinggi, besar. 

"Kita tak akan mampu mengalahkan mereka" Kata orang tertua di kelompok itu. 

"Ah... Paman terlalu melebih-lebihkan, kita memiliki jumlah tiga kali lipat dari mereka"
Kata pemuda bertubuh gempal itu

"Kalau kamu ingin mencobanya silahkan, Gento, nanti kalau kau jadi bangkai di tengah jalan itu, aku tinggal menceritakan kebodohanmu pada kakang suro digdoyo"
Kata orang tertentu di kelompok itu kepada pemuda gempal itu yang ternyata bernama Gento. 

"Paman akan melihat kemampuan ku, jangankan cuma tiga orang, nanti kalau udah waktunya aku obrak-abrik Perguruan lereng wilis itu" Kata Gento sambil menimang pedangnya yang besar dan mengkilap itu. 

Tanpa menunggu jawaban lagi Gento dan delapan temannya telah keluar dari persembunyian nya, dengan tenang mereka bersembilan menuju ke tengah jalan yang akan di lewati tiga orang pemuda berkuda itu, 

Sementara itu, tiga pemuda berkuda itu juga telah melihat segerombolan orang keluar dari semak-semak lalu berdiri berjajar menghadang di tengah jalan dengan senjata pedang di tangan mereka masing-masing. 

"Gila, teryata setan hutan boyowono tak akan membiarkan kita lewat dengan tenang" Umpat suyono yang di tanggapi senyum tipis sutadi. 

Ketika jarak mereka sudah tak begitu jauh mereka bertiga memelankan laju kudanya, dan akhirnya berhenti di jarak tiga depa di hadapan para penghadang tersebut. 

"Mau apa kalian, heh!! " Tanya eko yang masih duduk di atas kudanya

"Hahaha, kalian tinggalkan kuda dan perbekalan kalian di sini, lalu silahkan kalian melanjutkan perjalanan kalian"
Jawab Gento sambil mengacungkan acungkan pedangnya. 

"Kalian tidak tau siapa kami, hah!!! "
Tanya Eko lagi dengan nada agak garang

"Kami tau, kalian adalah murid-murid dari Perguruan lereng wilis " Jawab Gento singkat

"Dan kalian masih berani menghadang kami,, hah!! " Wajah Eko mulai memerah menahan amarahnya. 

"Kami tidak peduli!!,, siapa pun yang melewati daerah kami, harus tunduk pada kami" Bentak Gento

"Setan alas!! " Eko tak dapat lagi menahan amarahnya, dia segera melompat turun dari kudanya. 




Rabu, 07 Agustus 2024

RUANG TENGAH

Pada Sore hari kala itu, saya dan istri duduk di ruang tengah, sambil nonton tv dan scroll-scroll hp, saya menemukan video pendek sholawat dengan di iringi musik rock  di hp saya, saat video itu saya putar, istri yang duduk di samping saya berkomentar

" Apa itu sholawat kok di iringi musiknya setan"

Saya yang mendengarnya hanya tersenyum aja dan saya saya berkata, 

" Hebat amat setan punya musik, hehe"

Setan , jin, manusia adalah sama hanya mahluk, jangan kan mempunyai sesuatu, bahkan dirinyapun bukan milik nya sendiri, hehe nah bingung kan?, 

Kita mahluk, hanya meminjam smuanya dari Pemilik sejati Nya, 

Mungkin dulu seten pernah meminjam musik rock untuk digunakan sebagai alat dakwah nya, 

Tapi siapa yang bisa menolak bila pemilik asliNya menjadikannya jalan lewatnya hidayah? 

Karena aku tak mau debat berkepanjangan dengan istri, video itu pun ku ganti dengan video yang lain,hehehe

TRUK FUSO

Beberapa bulan yang lalu saya mengantarkan Probo, anak pertama saya ke pondok setelah libur panjang. 

Perjalanan ke pondok sektar dua jam, berangkat dari Bandar Lampung menuju pondok Ibnu Umar kalirejo, jadi pulang pergi sekitar empat jam an. 

Biasa menggunakan motor kesayangan,supra vit new , hehehe

Biasanya perjalanan kami lancar-lancar saja, dari bandar lampung sampai di pertigaan tugu coklat brenung (nama sebuah daerah) , 
Karena dari arah tugu coklat itu biasanya muncul truk-truk fuso yang besar-besar, 

Dan itu PR bagi saya, apabila ada truk fuso di depan saya, itu sebuah dilema bagi saya, 
Fuso itu kan jalannya lambat, karna selain dia besar kadang fuso itu juga bawa bawaan yang cukup berat, kalau kami terus mengekornya tentu perjalanan kami akan lama banget. 
Tapi kalau kita salip, motor saya kan motor tua, kalau saya nekat nyalip takutnya  belum bisa sampai di depan fuso keburu mobil dari arah yang berlawanan menumbur saya, 

Kadang bila udah bisa menyalip satu fuso, inginya ngebut mendahului fuso itu se jauh-jauhnya, tapi kadang di depan ada lagi fuso yang lain lagi, 

Dan pernah suatu kali saya berhasil menyalip fuso di depan saya, dan dalam proses menyalip nya itu pun harus mempertaruhkan nyawa, harus mencari momentum yang tepat, setelah saya tinggal kan fuso itu jauh di belakang saya, ternyata bensin motor saya menipis, saya lihat di depan ada SPBU, saya pun masuk lah ke SPBU tersebut untuk mengisi bensi, 
Selagi saya mengantri di SPBU tersebut, saya lihat fuso yang saya salip tadi lewat mendahului saya, 

Kadang hidup memang seperti itu, bahaya yang kita hindari dan yang kita tak ingin jumpai lagi, bila takdir Nya belum menghendaki, kita tak bisa berbuat apa-apa lagi. 

Akirnya setelah selesai isi bensi, saya harus berusaha menyalip fuso itu lagi. 



lubang di jalan

Kemana-mana saya berpergian menggunakan motor , bukan gak bisa berpergian pakai mobil? Bisa aja, pakai gocar atau grebcar  misalnya,hehehe, 

Emang punya nya motor aja, untuk kerja, mengantarkan anak sekolah, dan lain-lain, 

Di jalan ada beberapa hal yang mengganggu salah satunya lubang yang di jalan, entah bekas galian atau rusak karna umur jalan, 
Namun ada sesuatu yang unik, entah itu di alami semua orang atau hanya saya aja yang merasakan nya? ,saya tidak tahu.

Jikalau ada lubang di depan kita, dan mata  kita focus ke lubang itu walaupun tujuan nya untuk menghindarinya ,justru kebanyakannya kita melindasnya atau masuk ke lubang itu. 

Tapi kalau mata kita fokus ke samping lubang itu justru kita terhindar dari lubang itu. 

Seakan-akan pandangan mata kita, atau focus penglihatan kita menentukan roda motor kita kemana harus lewat, itu saat kecepatan sedang dan cepat atau ngebut. 

Satu lagi yang mengganggu, polisi tidur!, 
kadang mbikinnya terlalu tinggi dan jaraknya terlalu berdekatan, 

Apa Orang-orang itu tidak tau bahwa aspal kita sering lubang? Saat pengaspalan baru mereka membuat polisi tidur, agar pengendara memperlambat kendaraannya, 
Seiring berjalanya waktu aspal mulai berlubang, jadi sekarang rintangan di jalan jadi dua, polisi tidur dan lubang-lubang, 

Kalau mereka berfikir waktu baru pengaspalan, mereka tidak membikin polisi tidur, paling bentar lagi lubang, mungkin halangan di jalan hanya satu ,lubang di jalan, dan efeknya sama, pengendara memperlambat kendaraannya, tapi ada gak ya yang berpikir begitu??. 




Kamis, 01 Agustus 2024

akirnya

air

Andai air samudera itu ilmu Alloh swt, dan jika hanya air yang menempel di ujung jari kita saat kita celupkan ke air ,itu adalah ilmu yang di bagi ke seluruh umat manusia dari nabi Adam sampai manusia terakhir, 

Dan hanya dengan ilmu yang sedikit itu manusia mampu membuat beraneka ragam hal yang luar biasa, pesawat, kapal, roket, handphone , mampu menembus langit sampai ke bulan dan berbagai hal lainnya, 

Bagaimana bila kita di beri satu ember ilmu, dari ilmu Alloh Swt tersebut?? 

Bagaimana kalau satu kolam renang dari ilmu itu??, 

Mungkin kita mampu membuat mesin waktu antar planet, hehe

Mungkin kita bisa menembus alam gaib sampai mentok-tok. 

Mungkin dengan mudah pindah dari satu galaksi ke galaksi lain. 

Untung nya kita tidak dikasih yang sedemikian itu, tentu kita akan lelah dan capek dalam menjalani hidup yang singkat ini, bahkan kita akan lupa dengan tujuan penciptaan kita, 

Dan andaikan kita di kasih pun dengan ilmu yang yang begitu besar, kita tetap harus bersyukur, karna kita tetap yang di atur bukan yang mengatur, 

Kesadaran bahwa kita hamba, seharusnya menjadikan kita tenang dan nyaman.
Karena kita sadar se sadar-sadarnya bahwa kita lemah, 

Sekuat apapun dan sehebat apapun ciptaan, pasti bergantung pada Sang penciptanya. 

Dan sekuat apapun, sehebat apapun kita, kita bisa di tempat kan dan di jadikan apapun oleh Sang pencipta kita. 

(Dan itu pantas saja) 



Selasa, 11 Juni 2024

cerita horor 2

Kisah ini di keritakan bapak saya, sewaktu saya masih bayi, bapak pernah ikut mobil mengantarkan barang ke lampung, kami tinggal di kabupaten Magetan Jawa Timur, perjalanan dari magetan ke lampung sekitar dua hari satu malam , bila di tempuh menggunakan perjalanan darat, dan dulu belum ada jalan Tol, 

Sesampainya di lampung bapak di sediakan mes, untuk sekedar istirahat, mes itu beratap seng begitu juga dinding nya, mes tersebut jaraknya dari pemukiman warga agak jauh atau agak terpencil. 
Kejadian aneh terjadi ketika pukul sembilan malam, atap dan dinding yang terbuat dari seng itu seperti ada yang melempari batu dan kayu dari luar , karna terbuat dari seng, suara nya sangat keras dan mengejutkan, 
Tapi anehnya ketika di periksa tak ada genting dan dinding seng itu yang rusak, dan tiada bekas lemparan, seperti cekung atau pun berlubang padahal suaranya sangat keras dan memekakkan telinga, 

Kata teman bapak yang lebih dulu tinggal di mes tersebut, kejadian itu telah berlangsung beberapa minggu ini, 

Mendengar itu bapak yakin itu pasti perbuatan jin, kemudian bapak mencoba untuk bersemedi, dengan duduk bersila dan menyedekapkan kedua tangan, mencoba memusatkan pikiran, 

Dan kemudian akirnya bapak dapat masuk ke alam jin, 
Dia melihat ada  pemuda yang berambut gondrong gimbal dengan baju yang sobek di sana sini compang-camping sedang melempari mes itu dengan batu dan balok kayu berulang-ulang, 

Setelah di tegor bapak ,pemuda itu lari, dan bapak pun mengejarnya, 

Pemuda itu akhirnya masuk ke dalam sebuah perkampungan yang tidak begitu ramai, dan pemuda itu masuk ke sebuah rumah, 

Bapak mengetuk rumah yang di masuki pemuda tersebut, keluarlah bapak-bapak setengah baya, teryata itu adalah bapak dari pemuda tersebut, kita sebut aja bapak jin, 

Dan kemudian bapak jin itu bercerita, kepada bapak saya, 
Bahwa pemuda yang berambut gondrong gimbal dan baju sobek sobek itu adalah anaknya, 
Dia mengalami depresi berat setelah kekasih nya, yang sudah berpacaran lama menikah dengan pemuda lain beberapa bulan lalu, 

Dan bapak jin itu sekalian minta tolong kepada bapak saya, untuk mencoba menyembuhkan anak nya itu kalau  bisa, 

Kemudian bapak membikin sarana untuk mengobati pemuda tersebut, dengan menggali tanah di belakang rumah, dengan kedalaman kurang lebih satu setengah meter atau seleher orang dewasa, dan selebar satu meter, 
Kemudian pemuda jin tersebut di masukan kedalam galian ter sebut, dengan tangan kanannya di ikat di patok sebelah kanan, dan tangan kirinya di patok sebelah kiri, 

Kemudian bila keluarga jin itu berkegiatan dengan air misal mandi mencuci, air nya di alirkan ke dalam galian tersebut untuk merendam pemuda jin tersebut, 

Dalam cerita bapak ini beliau tinggal selama sekitar satu minggu an di alam jin tersebut, dan beliau bercerita bahwa kehidupan di sana sama atau persis kehidupan manusia, mereka ya bertani, berdagang, ya ke masjid yang islam, dan ke gereja yang Kristen, tak ubahnya kehidupan manusia, 

Singkat cerita setelah satu minggu an, akirnya pemuda jin itu sembuhlah, kesadaran nya kembali, dapat mengenali keluarga nya, dan mengendalikan dirinya, 

Dan bentuk trimakasih keluarga jin tersebut ke bapak karena telah menyembuhkan anaknya, bapak mau di jodohkan dengan adik perempuan pemuda jin tersebut, tapi bapak menolak, dan bilang ke kluarga jin tersebut bahwa telah mempunyai istri dan satu orang anak,   

Dan akirnya bapak berpamitan untuk kembali ke alam manusia kembali, setelah di ijinkan kluarga tersebut akirnya bapak tersadar dari semedinya, dan ternyata di alam manusia hanya berlaku beberapa jam saja. 

Setelah pulang ke Jawa beberapa bulan kemudian bapak kehilangan cincin batu akik kepunyaannya, dan kata bapak itu di ambil keluarga jin tersebut untuk kenang-kenangaan. 

Wallahu a'lam bishawab

Senin, 03 Juni 2024

cerita horor

Ini pengalamanku saat PKL di Caruban, Kami adalah siswa SMK 1 PSM Kawedanan Magetan, waktu itu kami PKL di Depnaker Caruban, 

Waktu itu, kami satu kelas datang di Caruban pagi hari, setelah mengurus persyaratan-persyaratan PKL di Depnaker, Kami mencari tempat kost ,yaitu rumah warga yang dekat dengan tempat kami PKL, 

Hari pertama di PKL kami ,kami lalui dengan biasa aja, 
Kami masuk jam 8 pagi, mendapat materi pengenalan alat dan tempat di lingkungan Depnaker, 

Setelah sholat dhuhur kami kembali ke kosan kami masing-masing ,untuk makan dan istirahat, karena waktu pembelajaran hanya sampai dhuhur, 

Sebagai orang di tempat baru,kami ingin mengenal tempat yang kami datangi ini dengan lebih baik, 
Makanya kami putuskan setelah sholat ashar, kami mau jalan-jalan di sekitar tempat kami PKL , 

Kebetulan Depnaker caruban berada di tengah kota, tak jauh dari pasar besar, terminal dan stasiun kereta lama, 

Pertama-tama kami berkeliling di pasar besar caruban, setelah puas melihat-lihat kami lanjutkan ke stasiun kereta lama, 
Di sinilah cerita mistis yang saya alami bermula, 
 Di stasiun itu ada beberapa bangunan lama, bangunan yang tinggi besar khas bangunan jaman Belanda, dengan pintu-pintunya yang besar-besar dan tinggi, saya kurang tau bangunan itu di peruntukan untuk apa dulunya, gudang atau apa, 
 Di tengahnya membentang rel jalur kereta api, yang lurus memanjang keliatan tak berujung, di seberang rel tersebut terdapat tanah yang luas dengan tanaman pohon trembesi yang besar-besar dan tinggi-tinggi, 
Berdaun rindang dan lebat, 

Kami di situ agak lama sambil menikmati suasana, saya membayangkan di pohon-pohon trembesi itu ada istana-istana bangsa jin,dan saya iseng menjulurkan kedua tangan saya ke arah pohon-pohon trembesi itu, dan saya membayangkan dari telapak tangan saya keluar cahaya yang menghantam istana-istana jin itu dan menghancurkan nya, 

Itu terjadi hanya di pikiran saya atau hanya angan-angan saya, atau istilahnya saya hanya berhayal, 

Setelah semakin sore kami pun kembali ke kost san kami, kami mandi, makan, kemudian beristirahat (tidur) sekitar pukul 10 malam, saya tidur di sebuah ranjang yang tidak terlalu besar, 

Kejadian aneh terjadi sekitar pukul 1  malam, di antara sadar dan tidak,saya menyaksikan di sekeliling tempat tidur saya berdiri berjajar orang-orang setengah baya, mereka semua memandangi saya sambil berguman di antara mereka, "o.., iki to wonge, o..., iki to wonge" ( o.., ini ya orangnya, o..., ini ya orangnya) 
Saya tidak tahu apa maksud mereka, kejadian itu berlangsung satu menitan, 

Pagi hari nya tidak terjadi apa-apa saya masih bisa pkl dengan tenang, namun setelah azan magrib swasana berubah, hati saya merasa tidak tentang, saya merasa di awasi berpuluh pasang mata, di manapun saya berada dan apapun yang saya lakukan seakan senantiasa saya di awasi yang membuat hati ini tidak tenang dan terasa pengap, namun aneknya setelah azan subuh swasana kembali tenang, dan saya merasa tidak di awasi lagi, 

Tapi ketika magrib menjelang swasana kembali berubah, hati ini tidak tenang dan merasa di awasi puluhan pasang mata kembali, itu saya rasakan sebulan penuh selama saya pkl itu, 

Mungkin mereka bangsa jin di stasiun lama itu merasa tersinggung atau terancam, dengan apa yang saya perbuat, makanya mereka mengawasi saya slama saya di situ, 
Padahal itu hanya dalam hayalan saya, 
Saya tidak berkata kotor, atau merusak tempat mereka, melempari atau apa, 

Itulah pengalaman saya slama pkl di DEPNAKER caruban.